KENALI BAHAN BANGUNAN ANDA

Agar tak boros ketika membangun atau merenovasi ruangan, ketahui bahan bangunan apa saja yang diperlukan. Ini daftarnya!

kenali jenis jenis bahan bangunan

Agar tak boros ketika membangun atau merenovasi ruangan, ketahui bahan bangunan apa saja yang diperlukan. Ini daftarnya!
 Untuk membangun rumah dari nol atau renovasi sebagian ruangan, selain memperhitungkan dan menyiapkan dana, Anda juga harus menyiapkan bahan bangunan yang akan digunakan untuk mewujudkan keinginan.
Salah satu kelebihan jika ikut merencanakan bahan bangunan yang akan digunakan sejak awal, Anda dapat menentukan kualitas bahan bangunan yang digunakan. Anda juga bisa memperhitungkan secara cermat tiap Rupiah yang digunakan untuk membeli bahan bangunan tersebut. Jika ternyata bujet tidak mencukupi untuk membangun sekaligus, Anda bisa merencanakan untuk membangun secara bertahap.
Sebelum berangkat ke toko material, ada baiknya Anda mempertimbangkan jenis-jenis bahan bangunan yang ingin digunakan, sambil memperhitungkan dana yang Anda miliki dengan harga bahan bangunan dengan berpatokan pada daftar harga bahan bangunan 2018 dan 2019. Perhatikan juga cara menghitung bahan bangunan per meter persegi, agar tidak kelebihan atau kekurangan bahan dan bujet di tengah proses pembangunan.
Berikut panduannya!

Jenis-Jenis Bahan Bangunan

Mengetahui jenis-jenis bahan bangunan bisa membantu Anda memperkirakan biaya yang keluar. (Foto: Pexels)
Mengetahui jenis-jenis bahan bangunan bisa membantu Anda memperkirakan biaya yang keluar. (Foto: Pexels)
Ada banyak jenis-jenis bahan bangunan yang digunakan dalam membangun rumah. Perhatikan daftar berikut dan tentukan saja mana bahan bangunan yang Anda perlukan.
  • Batu fondasi. Bahan ini dibutuhkan untuk membuat fondasi bangunan. Untuk membuat fondasi, Anda bisa menggunakan batu kali, batu gunung, atau batu bata.
  • Semen. Peran semen dalam membangun rumah sangat krusial, mulai dari merekatkan batu fondasi, menyambung batu bata untuk dinding, memplester dinding, hingga membuat lantai semen ekspos. Saking banyaknya jumlah semen yang dibutuhkan, terkadang untuk menghemat, semen disubtitusi dengan gamping.
  • Pasir. Bersama semen dan air, pasir akan menjadi adonan untuk merekatkan batu dan bata, membentuk dinding dan tiang yang kokoh. Kualitas tidak bohong. Semakin baik kualitas pasir yang digunakan, semakin baik dan kuat adonannya.
  • Baja. Bahan bangunan ini berfungsi sebagai kerangka yang menguatkan dinding. Baja ringan juga terkadang digunakan menahan atap. Kalau ingin memilih atap baja ringan untuk konstruksi atap rumah? Kenali dulu fakta seputar baja ringan di sini.
  • Kayu dan bambu. Selain digunakan untuk konstruksi, kayu juga sering digunakan untuk lantai, dinding, kusen, dan tangga. Sementara bambu, dibutuhkan untuk proses pembangunan.
  • Kerikil/batu pecah (split). Bahan bangunan ini biasa digunakan untuk campuran semen dan pasir untuk membuat beton.
  • Bata tanah liat/batako/ bata ringan. Batu bata tidak bisa dipisahkan dari proses pembangunan. Sifatnya yang adem dan kokoh membuatnya begitu disukai. Untuk menghemat, bata kerap digantikan batako yang lebih terjangkau, namun tak sekokoh bata dan cenderung panas. Yang kini disukai konsumen adalah bata ringan atau hebel. Berwarna putih, bata ringan terbuat dari campuran pasir kwarsa, semen, kapur, gipsum, aluminium pasta, dan air. Sifatnya lebih ringan dan lebih kuat dari bata tanah liat, namun harganya lebih mahal dan harus direkatkan menggunakan semen mortar.
  • Genteng. Genteng dari tanah liat bisa dibilang paling populer di Indonesia. Sebagai alternatif, ada juga asbes dan metal yang ringan, namun cepat menghantarkan panas ke dalam rumah. Kini, ada juga genteng dari bahan plastik, karet daur ulang, dan serat selulosa yang lebih ramah lingkungan serta relatif aman saat terjadi gempa. Selain itu ada juga genteng aspal, genteng keramik, dan sirap kayu. Kalau rumah Anda memiliki konsep minimalis, cek 5 jenis genteng yang sesuai untuk rumah minimalis berikut.
  • Keramik. Lantai, dinding kamar mandi, hingga dapur memerlukan keramik yang berbeda-beda. Selain bahan, desainnya pun kini lebih bervariatif.
Panduan Pilih Genteng untuk Rumah Minimalis

Kenali dulu jenis jenis material yang akan anda gunakan .

Selain bahan bangunan utama ini, masih banyak lagi bahan yang dibutuhkan sesuai dengan desain rumah atau ruangan yang diinginkan, mulai dari kusen, pintu, jendela, pipa, keran air, kunci pintu, cat, kaca, paku, lampu, hingga kabel listrik.

Harga Bahan Bangunan

Bawa panduan harga bahan bangunan sebagai patokan harga. (Foto: Pexels)
Bawa panduan harga bahan bangunan sebagai patokan harga. (Foto: Pexels)
Ada harga ada kualitas. Hal ini berlaku juga untuk bahan bangunan. Kualitas memang tidak akan berbohong. Bahan bangunan berkualitas baik akan membuat bangunan lebih kokoh dan awet. Anda memang akan memulai dengan modal awal besar, tapi nantinya Anda bisa berhemat dari segi perawatan dan keawetannya.
Berikut daftar harga bahan bangunan pada bulan Mei 2019 yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Daftar harga ini bisa menjadi perbandingan dari daftar harga bahan bangunan 2018 yang mungkin sudah Anda miliki.
Bahan Bangunan
Harga Bahan Bangunan
Batu kali
Rp227.500 per meter kubik
Batako
Rp3500 per buah
Bata ringan (hebel)
Rp750.000 per meter kubik (ukuran 60x20x7,5cm)
Pasir beton
Rp276.000 per meter kubik
Semen Tiga Roda
Rp65.000 per 50 kg
Besi beton
Mulai dari Rp19.000 – Rp160.000 (untuk diameter 6mm x 12 meter – 16mm x 12 meter)
Kayu meranti
Mulai dari Rp7.500 (untuk ukuran 2 x 3 meter) – Rp130.000 (untuk ukuran 8 x 12 meter)
Genteng
Mulai dari Rp1.600 – Rp3.500 per buah
Keramik
Mulai dari Rp35.000 – Rp500.000 per meter persegi

Cara Menghitung Bahan Bangunan Per Meter Persegi

Meski sudah menggunakan jasa kontraktor, perhitungan biaya bahan bangunan bisa membantu Anda dalam berhemat. (Foto: Pexels)
Meski sudah menggunakan jasa kontraktor, perhitungan biaya bahan bangunan bisa membantu Anda dalam berhemat. (Foto: Pexels)
Kalau sudah tahu bahan bangunan yang akan digunakan, punya denah serta desain bangunan yang akan dibangun, saatnya melakukan kalkulasi. Jika Anda memakai jasa kontraktor, biasanya perhitungan ini dilakukan oleh kontraktor bangunan. Anda cukup tahu beres saja. Tapi, tak ada salahnya jika Anda mencoba berhitung, agar bisa mengira-ngira berapa banyak bahan yang diperlukan dan besarnya biaya.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung luas bidang yang akan dibangun lalu dikalikan dengan jumlah bahan bangunan. Misalnya, untuk menghitung kebutuhan bata ringan (hebel) pada ruangan berukuran lebar 5 meter, panjang 7 meter, dan tinggi 3 meter adalah sebagai berikut:
  • Keliling ruang x tinggi ruang (24 m x 3 m) = 72 m². Bata ringan aerasi untuk 1 m²= 0,086 m³. Kebutuhan bata ringan aerasi = Luas dinding x bata ringan aerasi untuk 1 m² (72 m² x 0,086 m³/m²), maka totalnya adalah  6,12 m³ (dibulatkan ke atas menjadi 7 m³).
  • Jika harga bata ringan Rp750.000 per meter kubik, maka dana yang perlu Anda siapkan adalah Rp750.000 dikalikan 7 m³, yaitu Rp5.250.000 (belum termasuk semen perekat dan biaya pemasangan).
 Tip Rumah
Harga bangunan dapat berubah sewaktu-waktu. Selalu cari info harga bangunan terbaru sebelum mulai membangun
Contoh lain untuk menghitung kebutuhan genteng dengan memperhitungkan luas atap:
  • Luas atap 10 m x 9 m = 90 m² x dua sisi atap = total luas atap = 180 m². Jika Anda menggunakan genteng dengan 1 m² berisi 25 buah (ini bisa ditanyakan pada toko), artinya jumlah genteng yang dibutuhkan sebanyak 180 m² x 25 = 4.500 buah.
  • Jika harga satu genteng adalah Rp1.600 maka dana yang perlu disiapkan adalah 4.500 x Rp1.600, yaitu Rp 7.200.000.
Untuk mengantisipasi kerusakan saat pengiriman, pengerjaan, atau produksi yang tidak sempurna, lebihkan jumlah bahan bangunan paling banyak 10%.
Itu sekadar contoh, karena tiap material memiliki ukuran dan harga beragam. Tetapi paling tidak Anda mendapat gambaran bahwa dengan perhitungan yang tepat, Anda pun lebih mudah menghitung anggaran pembangunan dan menghindari membeli material berlebih.

Komentar

Postingan Populer